aku rindu berjalan pulang meninggalkan Aula Baharuddin Lopa setelah mendapat kuliah sore dari seorang Profesor Hukum Perdata.
biasanya aku akan menuju kantin Bude menyantap mie pangsitnya yang enak. atau membeli susu Ultra dan choki-choki di warung ibu Sanni.
tapi hari itu aku ingin berjalanjalan. menyusuri halaman kampus merah yang diteduhi pohonpohon besar nan rindang. menyaksikan petepete yang menyemut di depan fakultasfakultas.
didepan PKM, aku mampir menonton permainan basket. aku jadi ingat, di SMP dulu, aku senang sekali bermain basket hujanhujan bersama Dewi Sartika dan Putri Christina, sahabatsahabatku. lalu esoknya kamipun sakit dan terpaksa masuk kelas dengan suara sengau dan hidung meler karena ada ujian Bahasa Inggris.
diufuk barat, mentari perlahan terbenam. menyeruak jingga memantul tajam pada tembok berbatu tempat Mapala berlatih memanjat.
langkahku berlanjut menuju tepi danau Unhas. disana tempat kami berkumpul. menyiapkan naskah untuk sebuah pementasan atau untuk malam Inagurasi. berlatih berharihari. belajar. berdiskusi. disana, kami mengurai kekecewaan karena ada yang terlambat datang, belum hapal naskah, tidak fokus latihan, hingga candaan kelewat batas yang membuat kami kehilangan satu teman, satu karakter, satu peran.
kenangan itu bagai siluet yang terus berbayang dalam ingatan.
kenangan kampus merah yang memberiku temanteman terbaik yang suka nitip absen, dibuatkan tugas tapi dengan senang hati menjadi pendengar yang baik ketika aku dirundung patah hati.
kenangan pada temanteman Insan Seni yang mengenalkanku pada puisi dan teater. pada sorot lampu. pada musik intro. pada katakata, "cut n' action.". juga terlebih pada arti persahabatan, tanggungjawab dan pilihanpilihan hidup.
kenangan ruangruang kelas yang menyadarkanku betapa berharganya sebuah ilmu pengetahuan. betapa dosendosen hukum penuh dengan tampilannya masingmasing. memancing keisengan kami menamai mereka, "dosen fotokopi, dosen OHP, dosen makalah, dosen paccarita, dosen baca buku..dan lain lain." dan sialnya, aku selalu ditunjuk beramai-ramai oleh temanteman menjadi ketua kelas. menjadi paling hilir mudik karena dosendosen ajaib itu.
kenangan itu bergelayut indah menyemai seperti gerimis yang menyambutku setiba di rumah.
harihari berikutnya, setelah Yudisium dan memakai toga bersama ratusan mahasiswa lainnya dengan tambahan dua huruf dibelakang nama, aku masih memiliki kenangan itu. menggenggamnya setiap saat memasuki halaman parkir fakultas hukum, melewati tepi danau Unhas yang semakin terlihat dingin. merangkainya ketika aku menghabiskan petang bersama Jingga dan semangkuk es poteng. ketika suarasuara itu memanggilku untuk merumput membaca puisipuisi cinta yang kukirimkan lewat angin, desau jangkrik dan bintangbintang yang memelukku dalam rindu..
Home, 2 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar