Jumat, 23 Agustus 2013

KESEDIHAN


Kamu tahu,aku selalu membenci kesedihan. Aku tak suka melihat diriku menangis. Aku tak suka dadaku terasa perih seperti dihantam badai. Lalu mencipta luka disana. Lubang besar yang menganga lebar. Tapi semakin aku membenci kesedihan itu,ia semakin sering datang. Dia bahkan lebih setia dari pacarku dan sahabatsahabatku.

Sedih itu sakit. Sedih itu menyiksa. Sedih itu membuatku tak bisa tidur. Tak enak makan. Sedih membuat kantong mataku menghitam. Tubuhku menjadi kurus. Rambutku tak terurus. Mukaku pucat. Sedih membuat akal fikiranku mati. Hatiku kosong. Sedih membuatku malu berhadapan dengan Tuhan. Sedih membuatku harus berakting ceria didepan ayah dan ibu. Sedih membuat sahabatsahabatku lelah dijadikan tempat curhat. Sedih membuatku kehilangan tawa,gembira,harapan. Sedih membuatku tak bisa menahan marah. Lalu melukai orangorang terdekatku. Lalu mereka menjauh. Dan aku sendirian. Dibekam sepi.

Maka aku membenci kesedihan selamanya. Aku akan matimatian melakukan apapun agar aku terhindar darinya. Meski aku tak selalu memiliki nafas panjang untuk kuhela agar airmataku tak menetes. Aku tak selalu pandai berpurapura tersenyum agar kesedihan itu luluh lantah. Aku tak selalu punya daya untuk berlari mencari penghiburan agar kesedihan kehilangan jejakku dan berhenti mengikutiku.

“wahai kesedihan,pergilah. Kumohon.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar