Jumat, 23 Agustus 2013

RITMI (1)


Tahukah kamu,aku tak selalu mencintaimu. Kadang aku membencimu. Aku marah padamu. Aku ingin meninggalkanmu. Melarangmu datang lagi ke rumahku. Lalu aku akan menangis. Meringkuk diatas bantal dan berharap kamu akan menelfon dan berkata, “Maafkan aku,sayang.”
Beberapa saat kemudian,ponselku berdering. Kamu menelfon. Sengaja kuangkat agak lama.   

 “Maafkan aku,Sayang..” ucapmu lembut

Lalu seluruh dinding baja hatiku seketika luluh lantah. Berganti sungaisungai yang mengalir jernih. Daundaun jatuh perlahan. Hujan deras berganti langit biru muda. Awanawan teduh.
“Iyya..” jawabku manja

Ah,betapa kekanak-kanakanku. Betapa sabarnya kamu.

Aku tak bisa menghitung berapa kali kamu mengalah demi aku. Mungkin sebanding dengan berapa kali aku memarahimu. Aku tak bisa menghitung berapa kali kamu jatuh lalu bangkit lagi dan bertahan untuk mencintaiku. Mungkin sebanding dengan berapa kali aku memintamu pergi jauh dan jangan kembali. Aku juga tak bisa menghitung berapa banyak kamu berkorban untukku. Mungkin sebanyak aku melukai hatimu.


Tapi..kamu tetap ada. Selalu ada. Untukku.

Sayangku,mungkin aku tak bisa menjadi kekasih terbaik untukmu. Tapi aku berjanji akan menjadi kekasih paling setia yang menemanimu,selamanya.


 _Untukmu,rif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar